Seringkali
kita disuguhi promosi tentang baterai atau powerbank
dengan ribuan mAh yang membuat seolah benda tersebut lebih bigdaya. Dengan
kemasan yang menarik, mAh sering ditonjolkan untuk menarik minat para pembeli.
Sebenarnya, apa arti mAh dalam baterai gadget ataupun powerbank tersebut?
Secara
singkat, mAh sendiri merupakan kepanjangan dari Milli Ampere per Hour, atau
dalam Bahasa Indonesia berarti mili amper per jam. mAh adalah besarnya aliran
arus listrik per 60 menit, atau setara dengan per jam. Mili Ampere setara
dengan seper seribu (0, 001) Ampere, yakni satuan arus dalam istilah kelistrikan.
Dalam
dunia per-baterai-an atau powerbank, mAh menunjukkan kapasitas tenaga yang
dapat disimpan dan diberikan alat tersebut untuk menggerakkan gadget. Jika
baterai atau powerbank tersebut dapat diisi ulang, mAh ini akan menunjukkan
seberapa lama alat tersebut mampu bertahan dalam penggunaan yang terus-menerus.
Itu
artinya, semakin besar mAh berarti semain besar pula kapasitas baterai
atau powerbank, dan semakin besar mAh tentu semakin lama pula daya tahan
baterai atau powerbank tersebut. Jika sobat masih bingung, bayangkan saja bahwa
mAh itu adalah liter, dan baterai atau powerbank adalah embernya. Jadi semakin
besar ember, semakin banyak pula daya tampungnya jika dihitung secara literan.
Dalam
perhitungan ringan, misalnya sobat memiliki gadget dengan kebutuhan arus 50 mA,
maka dengan baterai 1500 mAh, gadget sobat akan mampu bekerja selama 30 jam,
dengan asumsi tidak ada daya yang terbuang. Akan tetapi hal ini jarang terjadi,
dan dengan baterai sebesar itu, daya tahan gadget umumnya kurang dari 30 jam.
Itulah
artimAh pada baterai dan powerbank. Intinya, jika sobat dihadapkan pada pilihan
mAh, carilah baterai atau powerbank yang mAh-nya besar karena berarti
kapasitasnya besar. Semakin besar kapasitas atau mAh, semakin lama pula gadget
sobat dapat digunakan. Semoga bermanfaat, salam.